“Brain Rot” Jadi Word of The Year 2024 Kamus Oxford! Apasih Brain Rot Itu?

Istilah brain rot didefinisikan sebagai penurunan kondisi intelektual atau mental akibat konsumsi konten online yang tergolong remeh atau tidak menantang otak.

LIFE

Daniel Nugroho Wicaksono

12/18/20242 min read

Istilah “brain rot” resmi dinobatkan sebagai Oxford Word of The Year 2024 setelah memenangkan pemungutan suara publik yang melibatkan lebih dari 37.000 orang. Alasan para partisipan memilih istilah brain rot sebagai Oxford Word of The Year 2024 karena istilah itu menggambarkan situasi yang banyak dialami oleh publik saat ini.

Arti Istilah Brain Rot

Berdasarkan situs resmi Oxford University Press, brain rot didefinisikan sebagai kemunduran yang diduga terjadi pada kondisi mental atau intelektual seseorang. Hal ini terutama dilihat sebagai akibat dari konsumsi berlebihan terhadap materi (sekarang terutama konten daring) yang dianggap remeh atau tidak menantang.

Istilah brain rot sendiri pertama kali dipakai pada tahun 1854 dalam buku “Walden” karya Henry David Thoreau. Pada kesimpulan dari buku tersebut, Thoreau mengkritik kehidupan masyarakat yang cenderung merendahkan pemikiran atau ide-ide yang kompleks atau ide-ide yang sebenarnya dapat ditafsirkan dengan berbagai cara. Sehingga Thoreau melihat fenomena ini sebagai indikasi dari penurunan kondisi mental atau intelektualitas seseorang.

Sedangkan saat ini, istilah brain rot digunakan dalam konteks yang lebih luas. Dimana istilah ini digunakan untuk menggambarkan kekhawatiran masyarakat atas dampak dari penggunaan konten online yang berkualitas rendah, terutama konten-konten yang ada di sosial media.

Pembusukan Otak Akibat Paparan Konten Digital

Popularitas brain rot meningkat drastis pada platform-platform digital seperti TikTok, Twitter, Instagram, dan lain-lain, yang dimana platform-platform tersebut didominasi oleh pengguna Gen Z dan Alpha. Penggunaan istilah ini naik hingga 230% dari tahun 2023 ke 2024. Sehingga hal ini menjadikannya sebagai salah satu frasa yang sering muncul dalam diskusi-diskusi online.

Gejala umum dari brain rot meliputi sulitnya berkonsentrasi, rasa ketergantungan pada hiburan digital, hingga kebiasaan memasukkan humor atau meme dalam berinteraksi sehari-hari. Hal inilah yang mempengaruhi pada produktivitas, kemampuan berpikir mendalam, dan bisa sampai pada memperburuk hubungan sosial seseorang.

Cara Mengatasi Brain Rot

Gejala-gejala ini mampu diatasi dengan beberapa cara yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas mental dan intelektualitas seseorang. Maka, kita perlu untuk tetap melakukan aktivitas offline seperti membaca, berolahraga, atau melakukan hobi yang tidak bersinggungan dengan dunia digital. Selain itu, kita juga perlu untuk membangun kebiasaan untuk mengelola screen time dan kesadaran untuk memilih konten-konten digital yang berkualitas serta bermanfaat.

Baca Juga : Antara Kegalauan dan Harapan: Menghadapi Quarter-Life Crisis sebagai Mahasiswa

Meskipun terkesan sepele, pembahasan brain rot mencerminkan tantangan serius yang dihadapi generasi muda dalam menjaga keseimbangan hidup di era digital. Maka kita semua perlu membangun kebiasaan baru untuk tidak terus terpaku pada dunia digital demi menjaga kesehatan otak dan mental kita. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu!